counter

Sabtu, 31 Mei 2014

Keluarga Besar Lapas Slawi Donor Darah

Slawi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi mewujudkan rasa solidaritas bagi sesama melalui kegiatan donor darah.  Kegiatan donor darah ini merupakan hasil kerjasama antara Lapas Slawi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kab. Tegal, Rabu (22/5).

 Tercatat 12 pegawai dan 22 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Slawi yang menyumbangkan darahnya di Aula Dr. Sahardjo Lapas Slawi.

Ketua PMI Kab. Tegal dr. Titin, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan donor darah ini.  “Kegiatan ini  memberikan kontribusi dalam menyediakan stok darah di Kabupaten Tegal,” kata Titin.  “Kebutuhan akan darah di Slawi begitu signifikan, ketika ada Lembaga/Instansi yang bersedia mengerahkan jajarannya untuk donor, pihak PMI sangat  terbantu,” tambahnya.


Kepala Lapas Slawi Yan Rusmanto, Bc.IP,S.Sos, M.Si beserta seluruh keluarga besar Lapas Slawi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Yan berharap  kegiatan ini akan terus rutin dilaksanakan sebagai wujud solidaritas bagi sesama.  “Setetes darah ratusan nyawa terselamatkan,” pungkasnya.
(SETYARDI.ST)

Deteksi HIV/AIDS, Warga Binan Lapas Slawi Di-VCT

Slawi, .  71 warga binan Lapas Kelas IIB Slawi mendapat Voluntary Counseling Test (VCT), Rabu (21/5).  VCT ini dimaksudkan  untuk mengetahui secara dini status orang terkena virus HIV/AIDS.


Kasubsi Perawatan Lapas Klas IIB Slawi Andi Rahmanto mengatakan, VCT merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV. Proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV.

“Proses konseling HIV/AIDS ini bersifat rahasia. Dialog yang terjadi terjaga kerahasiaannya antara konselor dan klien, jadi peserta tidak perlu khawatir akan terungkap jati dirinya,” terangnya.

Kegiatan VCT ini dapat terselenggara atas kerjasama Lapas Slawi dengan dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.  Hasilnya seluruh peserta yang di-VCT tidak satu pun yang terdeteksi terjangkiti virus HIV yang mematikan itu.(SETYARDI)

Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Lapas Slawi

       Slawi - Isra Mi'raj  adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad  dalam waktu satu malam saja. Karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam, maka Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. 

      Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi dalam kapasitasnya memberikan pembinaan kerohanian kepada warga binaan, menggelar peringatan Isra Mi'raj pada Jumat, 30/05/2014 bertempat di Masjid At Taubah Lapas Slawi.

      Acara tersebut melibatkan seluruh jajaran pimpinan dan petugas serta seluruh warga binaan Lapas Slawi. Dimulai pada pukul 09.30 WIB, acara yang menghadirkan habib dan majelis ulama Simtudduror Amanat Jumpa ini dilanjutkan dengan shalat Jumat di Masjid At Taubah dan berakhir pada pukul 13.00 WIB.

        Dalam sambutannya Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si menekankan kepada seluruh warga binaan untuk semakin giat beribadah dan aktif dalam kegiatan-kegiatan kerohanian yang diselenggarakan sebagai program pembinaan di dalam Lapas. "Jika di luar Lapas, Anda mengaku muslim, tidak beribadah sebagaimana seharusnya, mungkin akan dibiarkan saja, akan tetapi sekarang Anda di dalam Lapas Slawi, Anda mengaku muslim, dan tidak beribadah sebagaimana disyariatkan, maka akan diterapkan sanksi-sanksi tertentu buat Anda, ini dalam rangka pembinaan, agar Anda menjadi pribadi yang lebih baik setelah keluar dari sini..." ungkap beliau.

       Pada kegiatan Peringatan Isra Mi'raj 1435 H ini, secara simbolis diresmikan pula Pondok Pesantren At Taubah Lapas Slawi, sebagai wahana menuntut ilmu agama bagi para warga binaan Lapas Slawi. "Pesantren ini sebenarnya sudah berjalan cukup lama, tapi dengan dipasangnya papan nama Ponpes Masjid At Taubah Lapas Slawi ini diharapkan kegiatan pesantren menjadi lebih aktif dan mempunyai program pembelajaran yang lebih tertata serta lebih menarik untuk diikuti oleh warga binaan yang beragama Islam" demikian diungkapkan Faqih Ahmad, WBP yang sekaligus sebagai pengasuh pesantren disela-sela acara yang juga menampilkan Grup Hadrah dari Pemalang ini.

          Tausyiah dari Habib Segaf bin Ahmad Assegaf menjadi acara utama pada kegiatan ini. Dalam tausyiahnya beliau menyerukan kepada hadirin, khususnya WBP Lapas Slawi untuk menjadikan momentum Isra Mi'raj kali ini sebagai titik tolak kehidupan yang lebih baik ke depannya. Beliau juga mengajak untuk menjadikan masa-masa pidana di Lapas Slawi ini sebagai sarana mensyukuri hidup, bahwasanya kita sudah diperingatkan melalui hukuman di dunia daripada mendapatkan hukuman yang lebih berat di akhirat kelak.

      Secara keseluruhan acara dikemas dan berjalan dengan baik, meskipun dalam kesederhanaan yang merupakan representasi dari solidaritas seluruh komponen Lapas Slawi. (Eko Nugroho)