counter

Rabu, 15 Oktober 2014

Dalam 10 Bulan Lapas Slawi Terima 3 Piagam Penghargaan dari Ditjenpas

SLAWI-Jerih payah dan segala daya upaya yang telah dicurahkan oleh pimpinan dan segenap jajarannya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi, khususnya dalam bidang program pembinaan warga binaaan pemasyarakatan menuai hasil memuaskan. Hal ini terbukti dengan diterimanya 3 (tiga) piagam penghargaan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan sebagai bentuk apresiasi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) bulan terakhir. Piagam pertama diterima bulan Februari, piagam kedua pada bulan Juni dan piagam ketiga di bulan Oktober tahun 2014 ini.

Ketiga piagam penghargaan ini pada garis besarnya mengapresiasi bentuk program pembinaan kepribadian di Lapas Slawi, khususnya pembinaan kesenian melalui D'Lapas Band (piagam 1) dan Opera Pan Jera (piagam 3). Tidak bisa dipungkiri memang, efektivitas kedua bentuk program pembinaan ini dalam rangka membentuk pribadi WBP yang lebih baik serta meminimalisir potensi gangguan keamanan, sangat tinggi. Progres dan eksistensinyalah yang akan menjadi pekerjaan rumah yang harus digarap maksimal oleh jajaran petugas Lapas Slawi.

Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, mengucapkan terima kasih kepada Ditjenpas terkait dengan pemberian apresiasi ini.  "Ini akan menjadi stimulan bagi Lapas Slawi untuk bekerja lebih ekstra lagi, serta lebih maksimal dalam memanfaatkan segala potensi yang ada, baik itu sumber daya alamnya ataupun sumber daya manusianya. Keberhasilan di pembinaan kepribadian ini harus diikuti pula oleh pembinaan kemandirian, termasuk juga meningkatnya kedisiplinan pegawai dan kualitas layanan terhadap masyarakat" tambah Yan Rusmanto.

Butuh upaya prima, dan Lapas Slawi akan terus mengupayakan yang terbaik.

Kontributor : Eko Nugroho

WBP Lapas Slawi In Action, Bersih-Bersih Massal

SLAWI-Puluhan warga binaan sibuk mencabuti rumput liar di depan blok hunian, beberapa lainnya menjemur matras di lapangan, dan ada beberapa lainnya lagi yang sibuk dengan alat kebersihan seperti sapu dan pengepel lantai, itulah pemandangan yang tampak di Lapas Slawi Senin (13/10/2014) kemarin. Ya di hari itu 300an warga binaan Lapas Slawi, dikerahkan seluruhnya untuk ambil bagian dalam aksi kerja bhakti massal membersihkan kamar blok hunian dan lingkungan sekitar. Kegiatan yang ke depannya akan menjadi agenda rutin ini, cukup mendapatkan antusiasme dari para warga binaan.

Dengan pengawasan dan arahan langsung dari Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, kegiatan ini menjadikan warga binaan terpupuk kepeduliannya untuk meningkatkan kualitas kebersihan diri dan lingkungannya. "Bagus gini Pak, jadi semuanya kerja. Gak cuma kita-kita terus yang bersih-bersih. Toh kalo bersih semua juga nikmatin kan ya Pak" seloroh salah satu warga binaan yang tampak sangat mendukung kegiatan ini. 

"Kebersihan merupakan objek vital di area lembaga pemasyarakatan. Tercipta atau tidaknya kondisi yang bersih merupakan tanggung jawab seluruh komponen yang ada, baik itu petugas ataupun warga binaannya. Dengan kualitas kebersihan yang semakin baik otomatis berdampak positif terhadap kualitas keamanan yang ada. Kalau lingkungan bersih, hati dan dan pikiran kan bawaannya adem dan fresh terus, jadi tidak gampang emosi. Makanya kita selalu menghimbau kepada semua untuk meningkatkan kualitas kebersihan di Lapas Slawi ini" ungkap Yan Rusmanto.

Kebersihan sebagian dari iman, bersih pangkal sehat, dan atau slogan-slogan tentang kebersihan lainnya sudah sangat akrab kita jumpai, tinggal kembali lagi ke pribadi kita masing-masing bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Warga binaan Lapas Slawi sudah antusias mengupayakan terciptanya kebersihan di lingkungannya, bagaimanakah dengan kita??


Kontributor : Eko Nugroho

Kamis, 09 Oktober 2014

Wujudkan Bebas Peredaran Uang (BPU), Lapas Slawi Launching Kartu BRIZZI

SLAWI - Sebagai implementasi dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Republik Indonesia Nomor E.PR.06.10-70 Tahun 2004 berkenaan dengan Bebas Peredaran Uang pada Lapas/Rutan/CabRutan seluruh Indonesia, maka Lapas Slawi berupaya untuk menerapkan kebijakan ini dengan terus memperbaiki kualitasnya. Mulai dengan pemanfaatan Register D dan penggunaan "uang lapas" diterapkan sebagai upaya menciptakan Lapas Slawi bebas peredaran uang. Namun seiring dengan berjalannya waktu masih ditemukan adanya gangguan kamtib terkait dengan utang piutang akibat peredaran uang di dalam. 

Senin (05/Mei/2014) , merupakan langkah awal upaya sosialisasi terhadap penghuni Lapas Slawi guna memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang rencana penggunaan kartu elektronik “BRIZZI”. Dengan adanya penggunaan Brizzi ini kedepan para Warga Binaan Pemasyarakatan sudah tidak lagi menggunakan uang tunai dalam setiap transaksi di koperasi yang disediakan dalam lapas.tentunya  peredaran uang di dalam lapas yang berpotensi terhadap gangguan kamtib dapat dieliminir. Namun  program ini tidak mudah untuk dilakukan tanpa kerjasama yang baik,. Maka adari itu kerjasama yang baik ini perlu dkawal oleh seluruh petugas, dengan harapan program ini bisa berlanjut kepada layanan-layanan pemasyarakatan yang berbasis Getting Zero Halinar (HP, Pungli, dan Narkoba) kedepannya.

Selasa(07/10/2014), di Lapas Slawi memasuki babak baru. Kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Slawi menerbitkan Kartu “BRIZZI” sebagai (E-Money) edisi Khusus Lapas Slawi. Kalapas Slawi Yan Rusmanto, Bc.IP., S.Sos., M.Si. menyampaikan “Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BRI Cabang Slawi yang turut serta berkontribusi terhadap pembinaan terkait dengan penyelenggaraan kemanan dan ketertiban di Lapas Slawi,“ tutur Yan Rusmanto. Lebih lanjut Kalapas memberikan pemahaman salah satu sumber masalah yang sering terjadi di lapas biasanya dikarenakan penggunaan uang tunai yang beredar. “Semoga penggunaan kartu ini dapat diterima oleh WBP dan bisa berjalan lancar. Ini juga sebagai dukungan BRI atas apa yang telah diprogramkan pihak lapas,“ jelasnya.



Kartu BRIZZI juga berfungsi sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai (e-money) bagi WBP di lapas. Kartu Brizzi ini dalam pemakaiannya selain WBP Lapas Slawi, juga para pegawai lapas.Penggunaan kartu tersebut pun disambut baik oleh WBP. Salah satunya adalah Kris dwi haryatno. “Saya setuju penggunaan kartu ini karena bisa menerima transfer uang dari keluarga langsung ke nomor BRIZZI mengingat keluarga saya jauh di luar kota,”.

Kontributor : Erik Murdiyanto