counter

Kamis, 18 Desember 2014

Ruang Kunjungan Efektif Dijadikan Media Informasi di Lapas Slawi

SLAWI-Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan yang memuat hak-hak narapidana, "menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum, dan orang tertentu lainnya" merupakan salah satu poin yang termasuk di dalamnya. Berkaitan dengan hal ini, keberadaan dan fungsi ruang kunjungan di lapas/rutan menjadi sangat vital. Lapas Slawi sebagai salah satu institusi yang menampung ratusan warga binaan, baik berasal dari dalam maupun luar daerah ini terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kunjungan, demi terciptanya kenyamanan kunjungan sekaligus terpenuhinya salah satu hak warga binaan.

Ruang kunjungan Lapas Slawi aktif difungsikan 5 hari dalam seminggu. Hari Senin dan Rabu diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin mengunjungi warga binaan yang masih berstatus tahanan, sedangkan bagi narapidana diberikan kesempatan kunjungan pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Kemudahan proses kunjungan dikedepankan dengan tetap menjalankan prosedur tetap yang ada. Prosedur itu meliputi antara lain, pemeriksaan kelengkapan dokumen dan penggeledahan badan dan barang bagi pengunjung, serta pembatasan waktu kunjungan sesuai jadwal yang ditetapkan.

Melihat peran vital dari ruang kunjungan ini, Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, berinisiatif untuk meningkatkan efektivitas ruang kunjungan di Lapas Slawi. Dari yang berupa tempat untuk berinteraksinya warga binaan dengan keluarga atau pengunjung lainnya, di-repackage menjadi sebuah tempat kunjungan yang sekaligus menjadi media informasi yang bermanfaat bagi pengunjung dan juga warga binaan. Seperti yang ada sekarang di ruang besukan Lapas Slawi terdapat sebuah banner besar yang menutup satu sisi ruangan yang memberikan informasi tentang Proses dan Mekanisme Pelayanan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi, yang dapat diakses kapan saja. "Pemasangan banner ini bertujuan agar masyarakat luas dapat mengetahui sekaligus memahami bagaimana mekanisme layanan Pemasyarakatan yang dijalankan di Lapas Slawi sesuai dengan prosedur yang berlaku" jelas Yan Rusmanto.

Dari banner informasi di ruang kunjungan Lapas Slawi, pengunjung dapat mengetahui mengenai dasar hukum dan persyaratan untuk mengurus Cuti Bersyarat (CB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), Pembebasan Bersyarat (PB) dan lain sebagainya. Selain banner informasi, di ruang kunjungan juga terpampang banner yang berisi akses layanan aduan baik internal Lapas Slawi, Kanwil Kemenkumham Jateng serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Lapas Slawi, kami melayani dengan hati, tanpa melakukan pungli.


Kontributor : Eko Nugroho

Sabtu, 06 Desember 2014

Kalapas Slawi Berperan Aktif Dalam Hari AIDS Sedunia 2014 Kab. Tegal

SLAWI-Ada yang tidak biasa pada Hari AIDS Sedunia tahun 2014 di Kabupaten Tegal. Tidak seperti tahun-tahun yang lalu dimana pelaksanaan HAS di Kabupaten Tegal hanya melibatkan KPA dan Dinkes saja, untuk tahun ini banyak sekali komponen yang dilibatkan, diantaranya KPA, Dinkes, Lapas, Dikpora, Kemenag, LSM Pelita, LSM Jingga, LSM PKBI dan para tokoh masyarakat, hal itu dikarenakan AIDS bukanlah masalah per orang, melainkan permasalahan multidimensi.
 
Ketua panitia pelaksanaan HAS Tahun 2014 Kabupaten Tegal Yan Rusmanto menganggap tema “cegah dan lindungi diri, keluarga, masyarakat dari HIV/AIDS dalam rangka perlindungan HAM” yang diperingati pada tahun ini merupakan  sebuah momentum yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/ AIDS.

Beri Advokasi
Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kepedulian dan komitmen seluruh unsur masyarakat dan sektor terkait mengenai penaggulangan HIV/AIDS serta upaya untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) maka upaya advokasi dan promosi gencar dilakukan. Advokasi diberikan kepada para pelajar sekolah di Kabupaten Tegal dan semua Pegawai Lapas Slawi oleh narasumber yang berkompeten yaitu dr.Isriati sebagai Kabid P2P Dinkes Kabupaten Tegal dan Afifah Umar,S.Psi dari LSM Jingga sekaligus penggiat HIV/AIDS Kabupaten Tegal. Sebagai upaya Promotif sekaligus sosialisasi untuk menyebarluaskan informasi dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS maka Kalapas Slawi sebagai ketua panitia bersama Kabid P2P Dinkes dan Sekretaris KPA Kabuaten Tegal melakukan dialog interaktif melalui media Radio Slawi FM, dalam keterangannya Kalapas Slawi Yan Rusmanto menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tegal agar menghindari hal-hal yang dapat berpotensi terjangkitnya HIV/AIDS ke dalam diri, keluarga dan masyarakat yaitu diantaranya dengan jauhi sex bebas dan narkoba serta jangan mendiskriminasikan mereka para ODHA.



Pada acara puncak HAS yaitu tanggal 1 Desember 2014 dilaksanakan Rapat Koordinasi yang bertempat di Pendopo Kabupaten Tegal dengan dihadiri oleh ketua KPA,seluruh SKPD,tokoh masyarakat dan para penggiat HIV/AIDS se Kabupaten Tegal, sekaligus dalam acara tersebut Yan Rusmanto sebagai Ketua panitia juga menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan HAS Tahun 2014 di Kabupaten Tegal.





Kontributor : Andi Rahmanto

Rabu, 19 November 2014

Kalapas Slawi Pimpin Rapat Panitia Peringatan HAS 2014 Kab. Tegal

SLAWI-Panitia Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2014 Kabupaten Tegal melaksanakan rapat persiapan di Aula Baharudin Lopa Lapas Slawi, Selasa (18/11) kemarin. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh panitia penyelenggara yang berasal dari berbagai elemen di Kabupaten Tegal, di antaranya dari Komisi Penanggulangan AIDS, Lapas Kelas IIB Slawi, Dinas Kesehatan, Kemenag, Dinsosnakertrans, Dishubkominfo, Badan PP dan KB, Palang Merah Indonesia, Radar Slawi dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat di Kabupaten Tegal (LSM Jingga, LSM Pelita, LSM PKBI). Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, selaku ketua panitia memimpin jalannya rapat tersebut.

Dalam pembukaannya Kalapas Slawi mengungkapkan keprihatinannya terhadap semakin bertambahnya jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) termasuk di Kabupaten Tegal. " Di Kabupaten Tegal sendiri, kalau diakumulasikan dari 1996 sampai pertengahan tahun ini jumlah ODHA mencapai 286 orang. Ini jumlah yang sama sekali tidak kita inginkan tentunya, oleh karena itu mari kita maksimalkan momen peringatan hari AIDS sedunia tahun 2014 ini sebagai media untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap bahaya penyakit ini, agar ke depannya tren pertambahan jumlah ODHA dapat diantisipasi" sambung Yan Rusmanto.

Pada rapat tersebut disepakati adanya tiga agenda utama terkait dengan Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2014 di Kabupaten Tegal.  Pertama, pada Selasa (25/11) akan diselenggarakan kegiatan sosialisasi mengenai HIV/AIDS bagi para petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi dengan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tegal. Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan Voluntary Counseling Test (VCT) bagi warga binaan baru di Lapas Slawi.  

Kedua, pada Minggu (30/11) bertempat di Taman Rakyat Slawi Ayu (TRASA) akan diselenggarakan acara sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat Kabupaten Tegal yang dikemas satu paket dengan kegiatan bhakti sosial berupa, donor darah dan VCT bagi masyarakat. Selain kedua poin tersebut, jalan sehat juga menjadi salah satu poin acara di hari itu dengan disertai pembagian flyer dan stiker pencegahan penyebaran HIV/AIDS.  

Ketiga, upacara puncak peringatan Hari AIDS Sedunia yang akan disatukan dengan upacara peringatan Hari KORPRI bertempat di Lapangan Pemda Tegal, Senin (1/12). Pada upacara tersebut rencanya akan disisipkan pula, tema peringatan Hari AIDS Sedunia 2014, " Cegah dan Lindungi Diri, Keluarga, dan Masyarakat dari HIV-AIDS Dalam Rangka Perlindungan HAM ". Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal diagendakan memberikan bantuan secara simbolis kepada ODHA di Kabupaten Tegal. Seusai upacara, akan dilaksanakan pula rapat koordinasi yang akan dihadiri oleh Bupati serta SKPD Kabupaten Tegal di Pendopo Kabupaten Tegal. Dalam rapat tersebut Kalapas Slawi selaku ketua panitia Peringatan HAS 2014 direncanakan akan menyampaikan laporan pertanggungjawabannya.


Kontributor : Eko Nugroho

Rabu, 12 November 2014

Pemkab Tegal Peduli Ponpes At Taubah Lapas Slawi

SLAWI-Pondok Pesantren At Taubah, yang merupakan salah satu bentuk program pembinaan kepribadian di Lapas Slawi mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tegal. Selasa, 11 November 2014 kemarin, melalui Asisten Administrasi Umum Pemkab Tegal, Prasetiawan, SH, M.Hum, Pemerintah Kabupaten Tegal menyerahkan bantuan berupa sarana prasarana untuk pengembangan dan operasional Ponpes At Taubah Lapas Slawi. Acara penyerahan bantuan ini dikemas sederhana bertempat di Masjid At Taubah Lapas Slawi dengan dihadiri oleh Kalapas, pejabat struktural dan fungsional, serta santri-santri ponpes. Perhatian dan bantuan yang didapat ini tidak lepas dari peran aktif dari pengelola Ponpes At Taubah untuk mengajukan proposal ke berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Tegal.

Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemkab Tegal terhadap Ponpes At Taubah ini. "Ponpes ini baru berjalan beberapa bulan, tahapannya masih dalam fase pionir, tapi ternyata kita punya warga binaan yang luar biasa, animo untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik sangat besar. Terbukti dengan keinginan belajar ilmu agama melalui Ponpes At Taubah ini. Dari pihak pengelola kita juga terus berbenah, kalau dulu belajar di ponpes hanya bisa waktu pagi hari, sekarang bisa sampai sore, bahkan juga bisa di hari libur karena kita sudah alokasikan petugas disitu" sambung Yan Rusmanto.

Sementara itu Asisten III Pemerintah Kabupaten Tegal, Prasetiawan, SH, M.Hum dalam sambutannya sangat mengapresiasi positif terhadap keberadaan Ponpes At Taubah di dalam area Lapas Slawi ini. "Kami tidak tahu apakah di tempat-tempat (lapas/rutan) lain juga ada pesantren seperti ini, tapi menurut kami apa yang telah dilahirkan di Lapas Slawi ini sangat luar biasa. Atas nama warga Kabupaten Tegal kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kalapas beserta seluruh jajarannya, semoga nanti setelah di luar nanti, kakak, adik, dan saudara-saudara saya ini bisa menularkan ilmu agamanya kepada saudara-saudara lain di Kabupaten Tegal" tambah Prasetiawan. Dalam kesempatan tersebut, Prasetiawan juga menyampaikan bahwa bentuk bantuan ini baru dalam tahap awal, ke depannya apabila masih dibutuhkan maka Pemerintah Kabupaten Tegal akan sangat siap untuk mengupayakan.

Total ada 14 item dalam bantuan dari Pemkab Tegal untuk Ponpes At Taubah Lapas Slawi tersebut. Diantaranya adalah, papan tulis, buku-buku tajwid, rebana dan lain sebagainya. Para santri Ponpes At Taubah tampak sangat bahagia dan menyambut baik bentuk kepedulian dari Pemkab Tegal ini. Semoga dengan adanya tambahan sarana dan prasarana ini, Ponpes At Taubah mampu meningkatkan kualitasnya serta mampu melahirkan santri-santri yang mampu menegakkan syiar-syiar agama. 


Kontributor : Eko Nugroho




Selasa, 11 November 2014

Cerita dari Acara Pisah Kenal Kasi Binadik & Giatja Lapas Slawi

SLAWI-Suasana haru mewarnai acara Pisah Kenal Kasi Binadik & Giatja Lapas Slawi, Rabu (05/11/2014) kemarin. Acara yang berlangsung di Aula DR Sahardjo Lapas Slawi dan dihadiri oleh seluruh pegawai dan warga binaan Lapas Slawi tersebut adalah sebagai momen perpisahan dengan David H Gultom, A.Md.IP, SH, MH yang selanjutnya akan menjabat sebagai Kepala Subbagian Pengamanan Lingkungan, Dokumen dan Jalur Informasi pada Biro Umum, Sekretariat Jenderal serta momen perkenalan bagi Edi Saputra, SH, MH yang sebelumnya merupakan Kepala Subseksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan pada Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Pusat.

Kedekatan dan iklim kekeluargaan yang terbangun di Lapas Slawi menjadi alasan munculnya keharuan dalam acara ini, bahkan tidak sedikit yang menitikkan air mata. David Gultom, selaku Kasi Binadik & Giatja yang telah 1 tahun 10 bulan mengabdikan dirinya untuk program-program pembinaan di Lapas Slawi tentu mempunyai kedekatan personal yang sangat kuat, termasuk dengan warga binaan. Tidak sedikit pula inovasi-inovasi dalam program pembinaan yang lahir selama dia bertugas. "Saya mewakili saudara-saudara saya disini, mau mengucapkan terima kasih kepada Bapak-Bapak petugas, khususnya Pak David, terima kasih atas bimbingannya, kami sudah mendapatkan banyak hal bermanfaat selama disini...." demikian petikan pesan kesan dari Wiwit, perwakilan warga binaan.

Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh jajarannya, khususnya David Gultom, karena selama kepemimpinan beliau di Lapas Slawi yang baru berjalan 10 bulan, program-program pembinaan Lapas Slawi sudah mendapatkan 3 penghargaan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. 

Sementara itu, Edi Saputra, SH, MH selaku Kasi Binadik & Giatja yang baru di Lapas Slawi juga menyatakan kesiapannya untuk mendedikasikan jiwa dan raganya untuk kemajuan Lapas Slawi. Pekerjaan rumah sebagaimana disampaikan Kalapas dalam sambutannya yaitu mengenai peningkatan PNBP di Lapas Slawi, menjadi tugas menantang ke depannya.

Selamat jalan David Gultom, terima kasih atas kerja kerasnya selama ini dan selamat datang Edi Saputra, mari jadikan Lapas Slawi lebih bersinar lagi. Salam Pemasyarakatan !!


Rabu, 15 Oktober 2014

Dalam 10 Bulan Lapas Slawi Terima 3 Piagam Penghargaan dari Ditjenpas

SLAWI-Jerih payah dan segala daya upaya yang telah dicurahkan oleh pimpinan dan segenap jajarannya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi, khususnya dalam bidang program pembinaan warga binaaan pemasyarakatan menuai hasil memuaskan. Hal ini terbukti dengan diterimanya 3 (tiga) piagam penghargaan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan sebagai bentuk apresiasi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) bulan terakhir. Piagam pertama diterima bulan Februari, piagam kedua pada bulan Juni dan piagam ketiga di bulan Oktober tahun 2014 ini.

Ketiga piagam penghargaan ini pada garis besarnya mengapresiasi bentuk program pembinaan kepribadian di Lapas Slawi, khususnya pembinaan kesenian melalui D'Lapas Band (piagam 1) dan Opera Pan Jera (piagam 3). Tidak bisa dipungkiri memang, efektivitas kedua bentuk program pembinaan ini dalam rangka membentuk pribadi WBP yang lebih baik serta meminimalisir potensi gangguan keamanan, sangat tinggi. Progres dan eksistensinyalah yang akan menjadi pekerjaan rumah yang harus digarap maksimal oleh jajaran petugas Lapas Slawi.

Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, mengucapkan terima kasih kepada Ditjenpas terkait dengan pemberian apresiasi ini.  "Ini akan menjadi stimulan bagi Lapas Slawi untuk bekerja lebih ekstra lagi, serta lebih maksimal dalam memanfaatkan segala potensi yang ada, baik itu sumber daya alamnya ataupun sumber daya manusianya. Keberhasilan di pembinaan kepribadian ini harus diikuti pula oleh pembinaan kemandirian, termasuk juga meningkatnya kedisiplinan pegawai dan kualitas layanan terhadap masyarakat" tambah Yan Rusmanto.

Butuh upaya prima, dan Lapas Slawi akan terus mengupayakan yang terbaik.

Kontributor : Eko Nugroho

WBP Lapas Slawi In Action, Bersih-Bersih Massal

SLAWI-Puluhan warga binaan sibuk mencabuti rumput liar di depan blok hunian, beberapa lainnya menjemur matras di lapangan, dan ada beberapa lainnya lagi yang sibuk dengan alat kebersihan seperti sapu dan pengepel lantai, itulah pemandangan yang tampak di Lapas Slawi Senin (13/10/2014) kemarin. Ya di hari itu 300an warga binaan Lapas Slawi, dikerahkan seluruhnya untuk ambil bagian dalam aksi kerja bhakti massal membersihkan kamar blok hunian dan lingkungan sekitar. Kegiatan yang ke depannya akan menjadi agenda rutin ini, cukup mendapatkan antusiasme dari para warga binaan.

Dengan pengawasan dan arahan langsung dari Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, kegiatan ini menjadikan warga binaan terpupuk kepeduliannya untuk meningkatkan kualitas kebersihan diri dan lingkungannya. "Bagus gini Pak, jadi semuanya kerja. Gak cuma kita-kita terus yang bersih-bersih. Toh kalo bersih semua juga nikmatin kan ya Pak" seloroh salah satu warga binaan yang tampak sangat mendukung kegiatan ini. 

"Kebersihan merupakan objek vital di area lembaga pemasyarakatan. Tercipta atau tidaknya kondisi yang bersih merupakan tanggung jawab seluruh komponen yang ada, baik itu petugas ataupun warga binaannya. Dengan kualitas kebersihan yang semakin baik otomatis berdampak positif terhadap kualitas keamanan yang ada. Kalau lingkungan bersih, hati dan dan pikiran kan bawaannya adem dan fresh terus, jadi tidak gampang emosi. Makanya kita selalu menghimbau kepada semua untuk meningkatkan kualitas kebersihan di Lapas Slawi ini" ungkap Yan Rusmanto.

Kebersihan sebagian dari iman, bersih pangkal sehat, dan atau slogan-slogan tentang kebersihan lainnya sudah sangat akrab kita jumpai, tinggal kembali lagi ke pribadi kita masing-masing bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Warga binaan Lapas Slawi sudah antusias mengupayakan terciptanya kebersihan di lingkungannya, bagaimanakah dengan kita??


Kontributor : Eko Nugroho

Kamis, 09 Oktober 2014

Wujudkan Bebas Peredaran Uang (BPU), Lapas Slawi Launching Kartu BRIZZI

SLAWI - Sebagai implementasi dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Republik Indonesia Nomor E.PR.06.10-70 Tahun 2004 berkenaan dengan Bebas Peredaran Uang pada Lapas/Rutan/CabRutan seluruh Indonesia, maka Lapas Slawi berupaya untuk menerapkan kebijakan ini dengan terus memperbaiki kualitasnya. Mulai dengan pemanfaatan Register D dan penggunaan "uang lapas" diterapkan sebagai upaya menciptakan Lapas Slawi bebas peredaran uang. Namun seiring dengan berjalannya waktu masih ditemukan adanya gangguan kamtib terkait dengan utang piutang akibat peredaran uang di dalam. 

Senin (05/Mei/2014) , merupakan langkah awal upaya sosialisasi terhadap penghuni Lapas Slawi guna memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang rencana penggunaan kartu elektronik “BRIZZI”. Dengan adanya penggunaan Brizzi ini kedepan para Warga Binaan Pemasyarakatan sudah tidak lagi menggunakan uang tunai dalam setiap transaksi di koperasi yang disediakan dalam lapas.tentunya  peredaran uang di dalam lapas yang berpotensi terhadap gangguan kamtib dapat dieliminir. Namun  program ini tidak mudah untuk dilakukan tanpa kerjasama yang baik,. Maka adari itu kerjasama yang baik ini perlu dkawal oleh seluruh petugas, dengan harapan program ini bisa berlanjut kepada layanan-layanan pemasyarakatan yang berbasis Getting Zero Halinar (HP, Pungli, dan Narkoba) kedepannya.

Selasa(07/10/2014), di Lapas Slawi memasuki babak baru. Kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Slawi menerbitkan Kartu “BRIZZI” sebagai (E-Money) edisi Khusus Lapas Slawi. Kalapas Slawi Yan Rusmanto, Bc.IP., S.Sos., M.Si. menyampaikan “Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BRI Cabang Slawi yang turut serta berkontribusi terhadap pembinaan terkait dengan penyelenggaraan kemanan dan ketertiban di Lapas Slawi,“ tutur Yan Rusmanto. Lebih lanjut Kalapas memberikan pemahaman salah satu sumber masalah yang sering terjadi di lapas biasanya dikarenakan penggunaan uang tunai yang beredar. “Semoga penggunaan kartu ini dapat diterima oleh WBP dan bisa berjalan lancar. Ini juga sebagai dukungan BRI atas apa yang telah diprogramkan pihak lapas,“ jelasnya.



Kartu BRIZZI juga berfungsi sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai (e-money) bagi WBP di lapas. Kartu Brizzi ini dalam pemakaiannya selain WBP Lapas Slawi, juga para pegawai lapas.Penggunaan kartu tersebut pun disambut baik oleh WBP. Salah satunya adalah Kris dwi haryatno. “Saya setuju penggunaan kartu ini karena bisa menerima transfer uang dari keluarga langsung ke nomor BRIZZI mengingat keluarga saya jauh di luar kota,”.

Kontributor : Erik Murdiyanto
  

Senin, 08 September 2014

MENGGALI POTENSI MELALUI AUDISI


SLAWI-Ada yang tidak biasa pada hari Sabtu 06 September 2014, bertempat di Aula Dr. Sahardjo Lapas Kelas IIB Slawi, riuh sorak penonton menyemarakan dan menambah suasana ramai di gedung tersebut. Tampak pula beberapa petugas Lapas yang sedikit menghela napas membenarkan posisi duduknya sambil sesekali menyeka air mata yang keluar sedikit dari pojok mata mereka. Para petugas dan warna (warga binaan) Lapas Kelas IIB Slawi  beberapa kali tertawa terpingkal-pingkal melihat tontonan seru dan lucu yang mereka saksikan. Mereka ternyata sedang menyaksikan Audisi Opera Pan Jera (OPJ) yang merupakan salah satu program kegiatan pembinaan di Lapas Kelas IIB Slawi.


Sebagaimana disampaikan Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, kegiatan ini mempunyai beberapa maksud dan tujuan, disamping tujuan utama sebagai sarana pembinaan juga sebagai wadah tersalurnya kretifitas dan imajinasi yang selama ini hanya sebatas angan-angan. Dengan tersalurnya angan-angan dan imajinasi keinginan- keinginan yang buruk bisa hilang dan tergantikan dengan suasana bahagia. Disamping itu kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya gangguan keamanan karena  para penghuni selalu disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang positif.



Audisi Opera Pan jera ini adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mencari dan menggali bakat terpendam dari para Warna Lapas Kelas IIB Slawi. Dengan kegiatan tersebut muncul kreatifitas dan bakat-bakat terpendam yang selama ini terkunci dan terkurung dalam sekat jeruji besi. Pada tampilan kali ini yang tampil adalah Kamar Charli 11. Pada kesempatan yang akan datang akan ditampilkan pagelaran OVJ dari kamar-kamar lain.

Seru, sangat   menghibur dan tidak menjenuhkan, apalagi yang main adalah teman - teman kami semua, kesedihan dan kegalauan kami  dalam menjalani masa pidana di Lapas yang kami rasakan selama ini hilang sejenak menyaksikan pagelaran ini, begitu penuturan salah satu warna Lapas Kelas IIB Slawi asal Bojonegoro yang menjalani pidana selama 5 tahun 6 bulan ini yang menyaksikan kegiatan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Bavet salah satu warna yang menjadi  wayang dalam audisi ini "kegiatan audisi ini sangat bagus pak, dengan adanya audisi ini kami bisa meningkatkan kreatifitas kami, disamping menghibur teman-teman, kami sebagai pemain atau wayang juga ikut terhibur. Kami merasakan ikatan kekeluargaan diantara kami menjadi begitu erat, Harapan kami pentas OPJ di Lapas Slawi ini jangan sampai bubar, ini merupakan obat dan terapi stress yang jitu" demikan tuturnya.

(Kontributor : SETYARDI)

Senin, 18 Agustus 2014

Paskibraka WBP Lapas Slawi, Wujud Nasionalisme dari Balik Jeruji

SLAWI-Menjadi pasukan pengibar bendera atau biasa disebut paskibraka ketika upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI merupakan momen yang banyak didambakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Baris berbaris nan rapi, dengan berbagai formasi, melaksanakan tugas sakral mengibarkan Sang Merah Putih akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi siapapun yang dipercaya menjadi bagian daripadanya, tidak luput juga para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Minggu, 17 Agustus 2014 menjadi hari istimewa nan bersejarah bagi 12 WBP Lapas Slawi, dimana mereka dipercaya untuk menjadi pasukan pengibar bendera pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69 yang diselenggarakan di lapangan serbaguna Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi.

Bukan perkara mudah bagi keduabelas WBP untuk dapat mengemban tugas istimewa tersebut. Sebab, meskipun di dalam lapas, untuk menjadi pasukan pengibar bendera mereka tetap harus melewati proses seleksi yang cukup ketat. Duabelas WBP terpilih ini berhasil menyisihkan belasan WBP lainnya yang juga berminat menjadi Paskibraka WBP Lapas Slawi. Setelah berhasil melewati seleksi, keduabelas WBP terpilih menjalani program pelatihan intensif selama kurang lebih 10 hari yang diberikan oleh Kasubsi Keamanan, Erik Murdiyanto, A.Md.IP, SH, dan Kasubsi Poltatib, Edi Sutrisno, A.Md.IP, SH atas instruksi dari Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban, Yudo Adi Yuwono, A.Md.IP, SH, MH. Materi latihan meliputi dasar baris-berbaris dan pembuatan formasi pengibar bendera. Kali ini formasi yang diterapkan bagi Paskibraka WBP Lapas Slawi adalah formasi 12.

Ide "memakai" peran WBP dalam Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-69 ini berangkat dari keinginan Lapas Slawi untuk semakin menumbuhbesarkan nasionalisme pada diri WBP. "Selama ini keterlibatan WBP pada penyelenggaraan upacara-upacara di Lapas Slawi hanya sebatas sebagai peserta, dengan dimunculkannya 12 WBP dengan peran sangat vital, sebagai pengibar bendera  di Upacara HUT Kemerdekaan ini diharapkan dapat memupuk jiwa cinta tanah air para WBP sekaligus membuka peluang bagi WBP untuk menjalankan peran-peran vital lain ke depannya" ungkap Kalapas, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si.

Tidak mengecewakan, bahkan pelaksanaan pengibaran bendera dari keduabelas WBP menuai banyak pujian dan komentar positif. Ka. KPLP, Suparno, A.Md.IP, SH misalnya, usai upacara beliau mengomentari sangat positif tentang penampilan Paskibraka WBP Lapas Slawi tersebut. "Bagus, bagus sekali. Awalnya sempat ragu apakah mereka bisa, tapi setelah lihat hasilnya ternyata luar biasa" ungkap Suparno. 

Nasionalisme memang bukan perkara sepele. Tanpanya, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan sangat terancam. Di tengah isu global tentang mewabahnya "virus" gerakan sparatis ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang juga sudah menjangkit di Indonesia, tentunya patut diwaspadai bahayanya. Menggelorakan gerakan cinta tanah air kepada setiap warga negara merupakan salah satu cara menangkalnya. Di balik jeruji Lapas Slawi, 300-an warga negara Indonesia terus mendapatkan pemahaman tentang nasionalisme dan bela negara. Dengan segala keterbatasan mereka tunjukkan nasionalisme mereka, semoga hal ini dapat menginspirasi Indonesia seluruhnya. Dirgahayu Indonesia, MERDEKA !!

Kontributor : Eko Nugroho

Sabtu, 16 Agustus 2014

Cegah HIV/AIDS dan TB, Lapas Slawi Menggelar VCT dan Skrining



SLAWI-Kegiatan VCT & skrining merupakan upaya Lapas Slawi dalam menekan & melakukan tindakan pencegahan terhadap persebaran kasus HIV/AIDS & TB. Untuk kesekian kalinya Lapas Slawi menyelenggarakan kegiatan Voluntary Counseling Test (VCT) dan Skrining, tepatnya pada hari Selasa, 12 Agustus 2014, bertempat di Aula Dr. Saharjo Lapas Slawi.

Dalam pelaksanaannya Lapas Slawi bekerjasama dengan Puskesmas Kambangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal & Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang. Warga Binaan Lapas Slawi yang diikutkan dalam kegiatan tersebut sebanyak 60 orang. “Dari 60 orang yang di VCT & Skrining TB semuanya adalah kelompok rentan” ungkap Kepala Seksi Pembinaan Narapidana & Giatja Lapas Slawi, David H.Gultom.

VCT & Skrining TB di Lapas Slawi di laksanakan secara periodik yaitu Triwulan untuk VCT & semester untuk Skrining TB Massal. Yan Rusmanto selaku Kepala Lapas Slawi juga mengungkapkan bahwa “VCT & Skrining TB adalah langkah awal untuk mendeteksi apakah Warga Binaan terkena HIV atau TB, dengan demikian penanganan yang tepat bagi Warga Binaan yang terkena HIV atau TB serta upaya-upaya pencegahan penyebaran terhadap warga binaan yang lain dapat dilakukan”


“Diharapkan dengan terselenggaranya kegiatan VCT & Skrining TB, Warga Binaan Lapas Slawi mengetahui status HIV, sehingga mereka dapat menurunkan perilaku beresiko dan mengurangi tingkat penularannya, jauhi virusnya jangan jauhi orangnya,” harap Yan.



Kontributor : Andi Rahmanto, A.Md.IP

Selasa, 12 Agustus 2014

Opera Pan Jera Lapas Slawi Tampil di Pesta Pernikahan

"......Putraku si Ande Ande Lumut, tumuruna ana putri kang ngunggah-unggahi, 
putrine kang ayu rupane, Kleting Ijo iku kang dadi arane,
Bu Sibu kulo mboten purun,  Bu Sibu kulo mboten medhun,
Nadyan ayu sisane si Yuyu Kangkang ..... "


SLAWI-Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, kutipan syair lagu di atas tentunya  sudah begitu akrab, sering didengar serta mengundang perhatian. Ya, syair ini adalah potongan dari lagu yang selalu mengiringi pementasan, penceritaan ataupun penampilan cerita rakyat Ande Ande Lumut yang melegenda itu. Sama halnya dengan yang terjadi di lokasi resepsi pernikahan Akhmad Budi Hermanto-Fitri Ihyani di Gedung KORPRI Slawi (09/08/2014) kemarin, perhatian ratusan tamu undangan yang hadir tertuju dan tampak menikmati pementasan lakon Ande Ande Lumut oleh Opera Pan Jera, grup teater musikal binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi. Tidak hanya menikmati, bahkan pementasan tersebut seakan membuat suasana gedung selalu penuh sesak karena tamu undangan enggan untuk cepat-cepat meninggalkan lokasi resepsi.

Cerita rakyat Ande Ande Lumut mengisahkan tentang Pangeran Kusumayuda (dianggap sebagai personifikasi Kamesywara, raja Kadiri) yang bertemu dengan Kleting Kuning (bahasa Jawa: Klething Kuning), si bungsu dari empat bersaudara anak seorang janda yang tinggal di salah satu desa bawahan ayah Pangeran Kusumayuda memerintah. Jelas dari paparan di atas sebenarnya pementasan ini membutuhkan mayoritas pemeran wanita, tetapi mengingat WBP Lapas Slawi semua berjenis kelamin laki-laki alhasil beberapa pemeran dipermak menjadi "genit" dalam pementasan ini. Namun inilah yang menjadi nilai plus, Kleting-Kleting berbadan tegap yang berdandan menor ini sudah memancing tawa bahkan saat mereka baru muncul ke panggung. Total ada 13 warga binaan Lapas Slawi yang turut serta dalam pentas ini, 1 orang sebagai dalang, 9 orang sebagai wayang dan 3 orang personil D'Lapas Band yang menjadi pengiring melalui lagu-lagu tematik yang mereka bawakan secara medley.

Dibalik kesuksesan pentas Opera Pan Jera di pesta pernikahan salah satu pegawai Lapas Slawi ini, persiapan luar biasa telah dilakukan oleh segenap pihak yang terlibat. Latihan berulang-ulang, pelaksanaan sidang TPP dan koordinasi dengan beberapa instansi pendukung (Dewan Kesenian Kabupaten Tegal yang memberikan bantuan kostum dan make up serta Kejaksaan Negeri Slawi yang membantu transportasi) dijalankan sebaik mungkin. "Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Dewan Kesenian Kabupaten Tegal dan Kejaksaan Negeri Slawi yang telah memberikan bantuan luar biasa demi terlaksananya pementasan ini" demikian ungkap Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si, Kalapas Slawi. Kalapas menambahkan bahwasanya keberhasilan mementaskan salah satu hasil pembinaan kemandirian di Lapas Slawi di forum terbuka seperti ini, menginspirasi pihak Lapas untuk melakukan pembinaan lebih baik lagi, serta berupaya menampilkan hasil pembinaannya di ajang yang lebih tinggi, lebih prestise.

Kreativitas WBP Lapas Slawi dalam pementasan lakon Ande Ande Lumut ini juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat umum yang hadir di acara tersebut. "Menarik ini mas, saya kira kalo di dalam lapas itu isinya kekerasan, ternyata ada yang kreativitas yang menarik seperti ini, bagus bagus mas" ungkap salah satu tamu ketika dimintai pendapat mengenai Opera Pan Jera ini. 

Kontributor : Eko Nugroho


Rabu, 16 Juli 2014

Profil Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi


Tunjukkan Empati, Lapas Slawi Gelar "Istighosah Peduli Palestina"

SLAWI - Ada yang "tak biasa" pada pelaksanaan ibadah sholat dhuhur berjamaah di Masjid At Taubah, Senin siang (14/07) kemarin. Tak biasa bukan karena "bilaku tak mendengar suaramu" seperti lirik lagu Alda Risma, melainkan ada momen khusus yang tidak dijumpai pada pelaksanaan yang sama di hari-hari sebelumnya. Ya, hari itu WBP Lapas Slawi diinstruksikan untuk tidak langsung kembali ke kamar hunian masing-masing ba'da sholat dhuhur, guna mengikuti "Istighosah Peduli Palestina". Selain diikuti seluruh warga binaan istighosah ini juga melibatkan para pegawai Lapas Slawi.

"Istighosah Peduli Palestina" ini merupakan bentuk kepedulian keluarga besar Lapas Slawi terhadap konflik yang terjadi di Gaza, Palestina. Acara yang diprakarsai oleh Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si ini bertujuan untuk mendoakan keselamatan saudara-saudara kita di Gaza, serta segera terciptanya perdamaian di ranah konflik tersebut. "Melalui istighosah ini, kita berupaya untuk mendoakan yang terbaik bagi saudara-saudara kita, miris setiap hari melihat berita penderitaan mereka. Semoga konflik segera teratasi dan perdamaian dapat diwujudkan" demikian terang Kalapas.

Memang sekarang perhatian dunia internasional sedang terfokus kepada konflik yang berujung peperangan antara Israel dan Palestina di Gaza. Pemberitaan yang masif di media semakin menambah menggugah hati umat manusia. Tak terkecuali WBP Lapas Slawi, yang meskipun cuma dapat mengakses siaran televisi di jam-jam tertentu dan terbilang sangat minim, mereka sangat antusias memberikan dukungan dan bantuan sekalipun tidak bisa secara materi mereka mewujudkannya melalui do'a dalam "Istighosah Peduli Palestina" ini.

Dengan terselenggaranya kegiatan "Istighosah Peduli Palestina" ini secara eksplisit menggambarkan tentang pembentukan karakter WBP dari program pembinaan kepribadian yang dijalankan selama ini berjalan cukup efektif, terbukti kepekaan, empati dan kepedulian para WBP kepada sesama, yang meskipun melalui cara yang sangat sederhana, merupakan indikasi dari upaya perbaikan diri para WBP.

Kontributor : Eko Nugroho


Senin, 14 Juli 2014

Safari Ramadhan Kakanwil Jateng : Buka Puasa Istimewa di Lapas Slawi

SLAWI - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, Rinto Hakim, SH, MH mengapresiasi peran aktif WBP Lapas Slawi dalam turut mensukseskan Pemilihan Presiden 2014 dan menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1435 H, pada acara Safari Ramadhan Kakanwil Jateng di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi, Kamis (10/07) kemarin.

"Saya dapat laporan kalau di Lapas Slawi 100% warga binaannya dapat berpartisipasi di Pilpres kemarin, benar?" tanya Kakanwil yang serempak diiyakan oleh para WBP. "Terlepas dari siapapun yang menang kita harus menunjukkan partisipasi kita menentukan nasib bangsa" sambung akanwil Jateng.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Jateng juga menegaskan pentingnya menjalankan ibadah puasa bagi para WBP. "Semua puasa kan? Harus ya, itu wujud komitmen kita sekaligus wujud syukur kita karena semakin kesini hak-hak WBP itu semakin dipermudah. Misalnya sekarang PB, CB bisa dilaksanakan secara online, itu luar biasa" papar Kakanwil yang pada kunjungan ketiganya ke Lapas Slawi ini didampingi oleh Kepala Divisi Administrasi, Ahmad Rifai SH, MH.

Acara Safari Ramadhan Kanwil Kemenkumham Jateng ini merupakan bentuk upaya membangun silaturahmi sekaligus meningkatkan koordinasi antara Kantor Wilayah dengan UPT-UPT di seantero Provinsi Jawa Tengah. Para pimpinan di Kantor Wilayah secara bergantian mengunjungi setiap UPT untuk memantau kegiatan dan perkembangan yang ada sekaligus memberikan pengarahan kepada petugas di masing-masing UPT.

Di Lapas Slawi, acara Safari Ramadhan dimulai pada pukul 16.30 WIB. Seluruh WBP dikumpulkan di Aula DR Saharjo Lapas Slawi untuk menikmati hiburan dari Grup Rebana At Taubah Lapas Slawi. Kalapas Slawi memberikan arahan kepada WBP pada pukul 16.45 dan dilanjutkan tausyiah dari Ust. Rudianto hingga waktu berbuka tiba. Setelah berkumandang adzan maghrib, seluruh WBP menyantap takjil bersama-sama dengan Kakanwil beserta rombongan. Selanjutnya WBP dipersilakan kembali ke kamar masing-masing dan nantinya akan melaksanakan sholat isya' serta tarawih berjamaah bersama rombongan Kakanwil Jawa Tengah. 

Pada kesempatan ba'da tarawih, Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si melaporkan kegiatan pembinaan keagamaan yang ada di Lapas Slawi khususnya selama bulan Ramadhan ini. Salah satu format pembinaan yaitu melalui pengaktifan Pondok Pesantren At Taubah yang menjadi sarana belajar ilmu agama Islam bagi WBP sekaligus media untuk memakmurkan Masjid At Taubah Lapas Slawi.

Acara Safari Ramadhan di Lapas Slawi dipungkasi dengan tausyiah yang "istimewa" dari Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Jateng, Ahmad Rifai, SH, MH. Tausyiah yang mampu membuat 300-an WBP Lapas Slawi terpukau dalam diam, dan terhanyut dalam muhasabah. Melalui kandungan makna QS. Al 'Adiyat (1-11) beliau membimbing seluruh hadirin untuk introspeksi dan mengevaluasi diri masing-masing. Salah satu poin utama yang penulis garis bawahi adalah manusia harus melawan kecenderungan mentalitas yang terlalu cinta harta, sebab yang demikian mempunyai andil besar dalam membangun pribadi yang bakhil, dan kriminil.

Tepat pukul 21.00 WIB, Kakanwil beserta rombongan Safari Ramadhan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah meninggalkan Lapas Slawi dengan menyisakan banyak pesan dan hikmah yang bermanfaat bagi seluruh komponen yang ada di Lapas Slawi. Safari Ramadhan kali ini menjadi momen buka puasa yang istimewa di Lapas Slawi.

Kontributor : Eko Nugroho


Jumat, 11 Juli 2014

Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIB Slawi Antusias Pilih Presiden

Setelah sukses berpartisipasi aktif  dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif pada bulan April yang lalu, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Slawi kembali antusias dalam mengikuti Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, Rabu 9 Juli 2014, yang digelar di Aula DR. Sahardjo Lapas Kelas IIB Slawi.


  
 
“Dari 322 orang WBP Lapas kelas IIB Slawi, sebanyak 317 orang menggunakan hak pilihnya. Empat orang tidak dapat menggunakan haknya dikarenakan belum berumur 17 tahun dan satu orang  masih berstatus anggota polisi aktif,” ucap Kepala Seksi Binadik dan Giatja selaku Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Lapas Slawi, David H. Gultom, A.Md.IP, SH.MH.


Sejak jam 06.30 WIB, petugas lapas yang bertugas sebagai petugas KPPS sudah mempersiapkan diri. Tepat pukul 07.00 WIB,  prosesi pencoblosan dimulai, diawali dengan pelantikan anggota KPPS oleh Ketua KPPS, diikuti dengan pembukaan kotak suara disaksikan oleh para saksi, selanjutnya dilakukan poncoblosan oleh para pemilih yang mayoritas WBP Lapas kelas IIB Slawi.



”Kami terus berkoordinasi intensif dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal agar partisipasi WBP dalam Pilpres 2014 dapat 100% karena mereka adalah warga negara Indonesia yang punya hak untuk menentukan arah bangsa ini lima tahun ke depan dan kerja keras kami pun kini tercapai,” pungkas David H. Gultom, A.Md.IP, SH.MH.



Salam Pemasyarakatan !!! ( M U  R N O T O, S.H.)

Sabtu, 28 Juni 2014

RELAX SEJENAK MELAPASKAN BEBAN KERJA, LAPAS SLAWI GELAR ACARA MANCING BERSAMA



SLAWI - Suasana pagi yang menyejukkan, segar, sehat dan bersih udaranya, suasana yang sangat tepat untuk sejenak menghilangkan kepenatan terhadap rutinitas kerja. Stres di tempat kerja merupakan hal yang hampir setiap hari dialami oleh para petugas Pemasyarakatan. Petugas Pemasyarakatan, seperti di Lapas Slawi mayoritas disibukkan dengan deadline penyelesaian tugas, tuntutan pengamanan penghuni yang cenderung bertambah, dan pelayanan masyarakat yang semakin hari tentunya tidak semakin ringan, serta terkadang harus bertentangan satu dengan yang lain, masalah keluarga, beban kerja yang berlebihan, dan masih banyak tantangan lainnya yang membuat stres menjadi suatu faktor yang hampir tidak mungkin untuk dihindari. Untuk itu dalam rangka mengurangi resiko stress yang berlebihan, maka digagaslah sebuah kegiatan bertajuk “Mancing dan Makan Bersama Keluarga Besar Lapas Slawi” yang sekaligus juga digunakan sebagai wadah untuk saling bersilaturahmi menyambut kehadiran bulan suci Ramadhan 1435 H.

Alasan kenapa kegiatan yang dipilih untuk membangun kebersamaan adalah mancing, karena mancing merupakan sebuah kegiatan sederhana yang multifungsi, mancing dapat melatih pikiran untuk fokus, juga bisa mengajarkan orang untuk bersabar dan bersabar. Memancing bukan sekedar kegiatan untuk menghabiskan waktu, karena  bisa menjadi media untuk  refreshing guna kembali meningkatkan produktivitas kerja petugas yang kian hari tidak kian ringan. 

Melalui kegiatan ini, Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si, yang merupakan inisiator terselenggaranya acara ini ingin mengambil beberapa manfaat utama yang diharapkan ke depan mampu menunjang kinerja organisasi Lapas Slawi. Pertama, menciptakan iklim kompetitif yang sportif,yang hal ini dilambangkan dengan apresiasi terhadap pegawai yang mendapat hasil pancingan terbanyak. Kedua, memberi stimulus untuk mengembangkan ide dan kreativitas pegawai, yaitu dalam bentuk penggunaan peralatan dan umpan mancing  yang sama, masing-masing pegawai diberi keleluasaan untuk memilih tempat dan cara mancing masing-masing untuk hasil maksimal. Ketiga, membangun kedekatan untuk mempermudah koordinasi sekaligus efektivitas kinerja, yaitu digambarkan dengan kesetaraan ketika keluarga besar Lapas Slawi duduk bersama beralas tikar dan menikmati makan siang bersama dalam kesederhanaan nasi berbungkus daun.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk saling menguatkan antara personil, menguatkan ikatan silaturahmi, meningkatkan produktivitas kerja. Bahwa tugas-tugas kita kedepan bukan semakin ringan untuk itu perlu dukungan semua pihak dari jajaran petugas lapas” tutur Kalapas.

Adanya momen-momen kebersamaan seperti ini, akan terus dibutuhkan dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kekompakan antar petugas dalam bekerja. Semoga Lapas Slawi senantiasa dapat terus baik dan lebih baik dalam kinerjanya.
Salam Pemasyarakatan.!!!! (Erik Murdiyanto)