counter

Sabtu, 28 November 2015

Lapas Slawi “Kebakaran”, Penghuni dan Petugas Panik

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Slawi terbakar. Peristiwa yang terjadi Kamis pagi (12/11) itu menyebabkan kepanikan bagi seluruh penghuni dan Petugas Lapas. Kepanikan semankin bertambah manakala angin yang bertiup kencang menambah kobaran api semakin membesar ditambah letupan barang-barang yang di lalapnya. 




Sekenario itu sengaja diperagakan dalam simulasi penanggulangan kebakaran yang diadakan di halaman Lapas Slawi.

Berbekal karung goni , APAR ( alat pemadam api ringan), dan satu unit mobil pemadam kebakaran  petugas lapas slawi dibantu petugas damkar dari dinas pemadam kebakaran Kabupaten Tegal padamkan api yang membakar rumah kecil di halaman depan lapas slawi.

Kepala Lapas Slawi, Yan Rusmanto beserta seluruh pejabat struktural Lapas Slawi terjun langsung ikut serta memadamkan api yang berkobar. Semua pegawai yang hadir antusias mengikuti serangkaian kegiatan simulasi penangulangan dan bahaya kebakaran.

Menurut Yan Rusmanto, Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi kini memicu timbulnya berbagai resiko kecelakaan kerja, salah satunya yang mungkin terjadi adalah kebakaran.

“Seperti yang kita ketahui peristiwa kebakaran dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Tidak ada ruang ataupun lingkungan yang terbebas dari resiko kebakaran, Apalagi Lapas yang merupakan objek yang berpotensi untuk terjadi kebakaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala dinas Kebakaran Kabupaten Tegal, Kusnodo saat memberikan materi pada kegiatan tersebut menyampaikan unsur-unsur penyebab kebakaran disebut juga segitiga api, antara lain unsur panas, unsur bahan dan unsur oksigen. “Jika salah satu unsure tidak terpenuhi maka kebakaran tidak akan terjadi,”ungkapnya.
Kusnodo mengatakan Lapas Slawi harus senantiasa waspada dan berkoordinasi dengan masyarakat dan pemadam kebakaran. “Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi dalam mewujudkan kesiagaan dan penanganan terhadap kebakaran tentu tidak dapat melakukan sendiri tanpa adanya kerjasama dan dukungan dari masyarakat atau swasta maupun instansi pemerintah ,khususnya Dinas pekerjaan Umum Kabupaten Tegal,” imbuhnya. (NH)

Kontributor :Setyardi

Selasa, 22 September 2015

PEGAWAI LAPAS SLAWI MELAKSANAKAN PENDATAAN ULANG PNS 2015


SLAWI- Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi melaksanakan pendataan ulang PNS tahun 2015. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara. Badan Kepegawaian Negara tahun ini akan melakukan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) yaitu mengadakan sensus kepegawaian kembali setelah 12 tahun yang lalu pernah dilakukan. Hal ini didasari oleh masih banyaknya PNS yang belum ikut terdata dengan baik pada waktu PUPNS tahun 2003.

Langkah awal yang ditempuh adalah seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan  Kelas IIB Slawi mengkuti pelatihan dan penyuluhan terkait tata cara pengisian ePUPNS dari biro kepegawaian kementerian Hukum dan HAM RI yang dilaksanakan di kantor Imigrasi Kelas II Pemalang pada tanggal 31-1 September 2015.

 

 
PUPNS 2015 sendiri Adalah Pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil (PNS) nasional yang merupakan kegiatan pemutakhiran data PNS yang dilakukan secara online dan dilaksanakan sejak bulan Juli dan berakhir pada Desember 2015. kegiatan ini dilaksanakan melalui situs https://epupns.bkn.go.id/. Untuk proses pemutakhiran data ini setiap PNS di Lapas Kelas IIB Slawi  memulai dengan melakukan pemeriksaan data yang tersedia dalam database kepegawaian BKN, dan selanjutnya PNS Lapas Kelas IIB Slawi melakukan perbaikan data yang tidak sesuai serta menambahkan/melengkapi data yang belum lengkap/tersedia di database BKN.

Dasar Hukum pelaksanaan PUPNS 2015 adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;    Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2015 Tanggal : 22 Mei 2015, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Secara Elektronik Tahun 2015 (e-PUPNS 2015)

Tujuan dilaksanakannya PUPNS 2015 adalah Untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya, sebagai dasar kebutuhan dalam mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN yang mendukung pengelolaan manajemen ASN yang rasional sebagai sumber daya aparatur negara. disamping itu juga untuk Membangun kepedulian dan kepemilikan PNS terhadap data kepegawaiannya.

Sanksi yang bisa dijatuhkan apabila PNS tidak melaksanakan pemutakhiran data melalui e-PUPNS pada periode yang telah ditentukan, yaitu data PNS tersebut akan dikeluarkan dari database kepegawaian nasional.  Akibat dari data PNS yang dikeluarkan sebagaimana dimaksud tersebut  maka pelayanan mutasi kepegawaian yang bersangkutan tidak akan diproses.

 Prosedur Pendaftaran PUPNS adalah sebagi berikut :
  1. Setiap PNS dalam melakukan entri Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil atau PUPNS harus registrasi terlebih dahulu sebagai otentifikasi PNS yang bersangkutan.
  2. Pada saat melakukan registrasi, PNS yang bersangkutan menggunakan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan membuat kata sandi untuk mendapatkan nomor register.
  3. Nomor register sebagaimana dimaksud pada angka 2 digunakan sebagai username yang digunakan bersamaan dengan kata sandi untuk login ke dalam sistem e-PUPNS.
  4. Nomor registrasi sebagai bukti registrasi/pendaftaran PUPNS disimpakan dalam bentuk file elektronik (.pdf) dan/atau dicetak dan digunakan sebagai alat kendali penyampaian berkas fisik.
  5. Bukti registrasi sebegaimana tersebut pada angka 3 dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
  6. Selanjutnya nomor register tersebut disampaikan kepada verivikator I Kantor wilayah kementeriah hukum dan HAM Jawa tengah, untuk dilakukan verifikasi. 
Cara Pengisian Formulir e-PUPNS

  1. PNS harus login terlebih dahulu sesuai dengan nomor register yang sudah diperoleh  untuk dapat mengisi pada formulir e-PUPNS.
  2. Formulir Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil atau e-PUPNS  terdiri dari  data sebagai berikut : Data Utama PNS;    Data Posisi;    Data Riwayat;    Data untuk PNS Guru (hanya diisi oleh PNS Guru);    Data untuk PNS Dokter (hanya diisi oleh PNS Dokter); dan     Data StakehoLder, antara lain memuat Bapertarum, BPJS Kesehatan, Kartu Pegawai Elektronik (KPE);
  3. PNS memeriksa keakuratan dan kelengkapan data pada formulir e-PUPNS
  4. Apabila data sebagaimana dimaksud sudah akurat atau Iengkap, PNS dapat langsung mengirim data untuk dilakukan proses verifikasi data.
  5. Apabila terdapat data yang tidak akurat atau tidak lengkap, PNS melakukan pemutakhiran data sesuai dengan keadaan sebenarnya.
  6. Dalam pemutakhiran data sebagaimana dimaksud pada angka 5, PNS harus melampirkan dokumen pendukung dan menyampaikan kepada user verifikator pada jenjang  terendah.
  7. Setelah melakukan pemutakhiran data sebagaimana dimaksud pada angka 5, PNS mengirim data untuk dilakukan proses verifikasi data.
  8. Pada tahapan sebagaimana dimaksud pada angka 4, dilakukan proses validasi data PNS secara interaktif oleh sistem e-PUPNS.
  9. PNS dapat memantau keseluruhan proses pemutakhiran data dan progress datanya masing-masing melalui sistem e-PUPNS.              
KONTRIBUTOR  : Setyardi,ST
                                                          

Jumat, 18 September 2015

Penguatan Kapasitas SDM Pemasyarakatan melalui Penyuluhan Narkoba Bagi Petugas Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi



Dengan semakin dinamisnya tuntutan terhadap pengamanan Lembaga Pemasyarakatan dari berbagai macam potensi gangguan keamanan dan ketertiban dewasa ini, khususnya masalah narkoba, maka diperlukan upaya yang maksimal dan berkesinambungan untuk meningkatkan kapasitas SDM Pemasyarakatan. Hal ini selaras dengan kondisi "darurat narkoba" yang digaungkan pemerintah Indonesia sebagai upaya memerangi narkoba dalam segala penyalah gunaannya di masyarakat. Di Lembaga Pemasyarakatan sendiri narkoba masih merupakan momok terbesar sekarang ini, terbukti dengan terungkapnya beberapa kasus besar yang melibatkan baik itu narapidana maupun petugas pemasyarakatan sendiri. Mengantisipasi hal tersebut Lapas Kelas IIB Slawi mengambil inisiatif dengan menggandeng pihak ketiga, dalam hal ini pihak Kepolisian Resort Tegal, untuk mengadakan penyuluhan narkoba bagi petugas pemasyarakatan pada Rabu 16 September 2015 bertempat di Aula Baharudin Lopa Lapas Kelas IIB Slawi. 


"Kegiatan ini dipandang perlu demi menambah pemahaman petugas pemasyarakatan mengenai narkoba dan segala kompleksitas permasalahannya", demikian diungkapkan Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si selaku Kalapas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi dalam sambutannya. Dengan menghadirkan langsung narasumber dari Kepala Satuan Narkoba Polres Tegal, AKP Sugeng, SH, MH, 

Suasana penyuluhan pagi itu berjalan cukup atraktif. Dengan dukungan alat peraga berupa contoh asli beberapa jenis narkoba yang dihadirkan, beberapa petugas nampak cukup antusias mengajukan pertanyaan dan pengalaman mereka di lapangan terkait masalah narkoba. Ditambahkan oleh AKP Titik Listyowati, SH selaku Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat Polres Tegal yang hadir pula dalam kegiatan ini, bahwa pemahaman tentang narkoba dari petugas pemasyarakatan saja tidak cukup untuk mengungkap kasus yang ada, melainkan diperlukan inisiatif dan kepekaan petugas pemasyarakatan dalam melaporkan setiap gejala penyalahgunaan narkoba kepada pihak yang berwajib sehingga dapat segera diambil langkah-langkah penanggulangannya.

kontributor: ARIS HASAN,S.SOS

Rabu, 02 September 2015

Kerja Bhakti Bersama Warga, WBP Lapas Slawi Turut Membangun Desa

SLAWI - Menjadi manusia yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan dapat berintegrasi dengan masyarakat secara sehat dan bertanggung jawab merupakan poin-poin yang menjadi tujuan dari proses pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan. Mengacu pada hal tersebut maka kegiatan pembauran dan pendekatan sosial kemasyarakatan sangat mutlak diperlukan bagi warga binaan pemasyarakatan. Gayung bersambut, adanya permintaan tenaga kerja untuk mengikuti kegiatan kerja bhakti di Desa Tegalandong yang notabene merupakan lokasi dimana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi berada, merupakan kesempatan yang baik guna memberikan pembinaan dalam bentuk integrasi dengan masyarakat sekaligus memberikan sumbangsih tenaga bagi pembangunan desa.

Surat dari Pemerintah Desa Tegalandong, bernomor 005/04/VIII/2015 menjadi landasan diadakannya inventarisasi untuk memilih 10 (sepuluh) warga binaan untuk terlibat dalam kegiatan kerja bhakti tersebut dan tentunya dengan terlebih dahulu melalui sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP). Setelah mendapatkan rekomendasi dari TPP akhirnya keluarlah keputusan dari Kalapas Slawi untuk memberangkatkan 10 WBP guna mengikuti kegiatan kerja bhakti pembangunan talud di Desa Tegalandong dengan pengawasan yang melekat dari petugas. Kerja bakti ini dilaksanakan selama tiga hari yakni dari Senin, 31 Agustus sampai dengan Rabu, 2 September 2015.

Masyarakat Desa Tegalandong sangat mengapresiasi peran WBP Lapas Slawi dalam kegiatan kerja bhakti tersebut. Melalui Kepala Desa Tegalandong, Taukhid, warga menyampaikan terima kasihnya kepada pihak lapas. "Kami sangat berterima kasih kepada bantuan dari Lapas ini, semoga hubungan baik ini bisa terus terjalin. Dan terkhusus kepada 10 WBP yang terlibat, semoga mereka semakin baik ke depannya dan dapat diterima kembali dengan baik oleh masyarakat" papar Taukhid. 

Sementara itu Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi proses pembinaan di lapas. "Kehidupan di dalam lapas mungkin sedikit berbeda dengan di luar lapas, sehingga dalam rangka mempersiapkan pribadi yang siap kembali ke masyarakat perlu adanya kegiatan interaksi dengan warga sehingga integrasi sosial dapat terjalin dengan baik" terang Yan Rusmanto.


Kontributor : Eko Nugroho

Selasa, 07 Juli 2015

Santri Ponpes At Taubah, "Memakmurkan" Ramadhan di Lapas Slawi

SLAWI-Meningkatkan amal ibadah di bulan suci Ramadhan merupakan tuntutan bagi setiap umat muslim. Menegakkan yang wajib dan menyempurnakannya dengan amalan-amalan sunah menjadi kenikmatan tersendiri bagi yang menjalani. Namun apakah jadinya bila terpaksa harus menjalani nikmat Ramadhan di dalam Lembaga Pemasyarakatan, apakah kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah juga terkekang?
Apabila pertanyaan ini disodorkan kepada Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia tentu saja jawabannya adalah tidak. Hakekat lembaga pemasyarakatan adalah pembinaan, membina setiap warga binaan baik terkait kepribadian maupun kemandiriannya.

Lapas Slawi, dalam perannya sebagai institusi pembina WBP, menjalankan program pembinaan keagamaan dalam format pondok pesantren. Para WBP melalui tahapan-tahapan pembinaan selayaknya santri menjalani masa pendidikannya di dalam pesantren. Selama bulan Ramadhan, santri-santri inilah yang berperan aktif dalam mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh pihak lapas. Sholat tarawih berjamaah, tadarus Al Qur'an, tausyiah Ramadhan, kajian Ramadhan dan kegiatan lainnya selalu menjadi ajang potensial bagi para santri untuk mendulang amal ibadah di bulan penuh berkah ini. 

Tausyiah Ramadhan yang dilaksanakan ba'da shalat tarawih menjadi daya tarik tersendiri bagi para WBP. Berselingan dengan penceramah dari Kemenag Kab. Tegal dan Ponpes Ma'hadut Tholabah, Lebaksiu para santri Ponpes At Taubah Lapas Slawi juga secara terjadwal mengisi kegiatan tersebut. Memberikan wawasan keagamaan dengan gaya bahasa yang ceplas ceplos, natural dan dibumbui dengan cerita pengalaman hidup yang menarik membuat tausyiah dari para santri ini lebih membumi dan dinikmati oleh sesama penghuni. 

Berikut adalah salah satu petikan tausyiah dari seorang santri Ponpes At Taubah Lapas Slawi, beberapa waktu yang lalu.


Ramadhan di lembaga pemasyarakatan bukan berarti kesempatan beribadah terkekang. Bahkan, seperti di Lapas Slawi, bagi WBP beragama Islam akan diberikan sanksi apabila ketahuan tidak melaksanakan ibadah wajib seperti sholat lima waktu dan puasa Ramadhan. Banyaknya waktu luang, dan ragam kegiatan yang dilaksanakan di lapas merupakan kesempatan untuk mengintensifkan segala bentuk amalan ibadah, dan tentunya juga proses perbaikan diri.



Kontributor : Eko Nugroho

Rabu, 29 April 2015

Opera Pan Jera Hibur “Happy Family Day” Lapas Slawi

Pertunjukan Opera Pan Jera tampil menghibur dalam “Happy Family Day” yang digelar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Slawi, Senin (27/4). Acara ini pun disambut hangat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan keluarga/kerabat mereka yang datang ke lapas.


Tercatat sebanyak 1.000 orang mendatangi Lapas Slawi sepanjang pergelatan yang dimulai pukul 09.00-15.00 WIB tersebut. “Untuk mengamankan dan mencegah gangguan keamanan, kami mendapat bantuan 25 personel Kepolisian Resort Tegal dan Brigif IV Dewa Ratna,” ujar Kepala Lapas (Kalapas) Slawi, Yan Rusmanto.

Dijelaskan Kalapas bahwa maksud dan tujuan dari acara “Happy Family Day” ini adalah memberikan kesempatan kepada seluruh WBP Lapas Slawi untuk bertemu dengan keluarga dan melepas rindu dalam suasana yang nyaman. Pihak keluarga juga dapat melihat aneka macam pertunjukan Opera Pan Jera yang dimainkan oleh para WBP serta pertunjukan kolaborasi band, karawitan, dan rebana.

“Ini menunjukan bahwa di dalam lapas para WBP bebas mengekspresikan jiwa seni mereka untuk tampil di hadapan masyarakat luas, salah satunya dihadapan keluarga mereka,” tutup Yan
KONTRIBUTOR : SETYARDI,ST

Senin, 20 April 2015

Kuatkan Program Pesantren, Lapas Slawi Gandeng Pihak Berkompeten

SLAWI - Guna menguatkan peran program pembinaan kerohanian berbasis pondok pesantren bagi penyelenggaraan keamanan dan ketertiban dan berlangsungnya program pembinaan secara keseluruhan, Lapas Slawi menggelar Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Kalapas Slawi dan dihadiri oleh  pejabat struktural dan penyelenggara program di Lapas Slawi serta perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal dan Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah, Babakan, Lebaksiu, Tegal. Rapat dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2015, di Aula Baharudin Loppa Lapas Slawi. Rapat ini fokus membahas beberapa permasalahan krusial yang menghambat pelaksanaan program pembinaan kerohanian berbasis pondok pesantren yang sudah berjalan beberapa waktu belakangan ini.

Salah satu fokus utama pembahasan dalam rapat ini adalah mengenai komitmen kerjasama antara Lapas Slawi, Kemenag Kab. Tegal dan Ponpes Ma'hadut Tholabah. Dengan Kemenag Kabupaten Tegal, Lapas Slawi telah menjalin kerjasama yang cukup apik bahkan semenjak Lapas Slawi mulai beroperasi, dalam kaitannya dengan pondok pesantren ini Kemenag Kab. Tegal juga telah membantu dengan menyediakan beberapa tenaga pengajar. Adapun dengan Ponpes Ma'hadut Tholabah, merupakan babak baru yang coba diupayakan demi meningkatnya kualitas pembinaan kerohanian berorientasi pondok pesantren sebagaimana diharapkan. Dalam rapat ini, pimpinan Ponpes Ma'hadut Tholabah menyampaikan apresiasinya terhadap Lapas Slawi, yang mana identik dengan tugas pokoknya di bidang keamanan tetapi juga sangat memperhatikan pembinaan keagamaan kepada para penghuninya. "Kami sebagai institusi yang bergerak di bidang pendidikan agama, merasa punya tanggung jawab untuk turut serta mendukung kegiatan ini" sambung KH. Mohammad S. Baidlowi, pimpinan ponpes Ma'hadut Tholabah.

Kalapas, Yan Rusmanto, dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak terhadap keberlangsungan Ponpes At Taubah yang ada di Lapas Slawi. "Saat ini yang mendesak segera ada adalah mengenai kurikulum pesantren yang tepat dan tenaga pengajar yang mencukupi, untuk itu kami sangat menyambut baik segala bentuk dukungan dari Kementerian Agama maupun dari Ponpes Ma'hadut Tholabah ini" tambah Yan Rusmanto. Dalam penjelasannya Kalapas juga mengutarakan harapannya untuk menjadikan pembinaan kerohanian yang berorientasi pondok pesantren ini menjadi pembinaan yang wajib diikuti oleh semua penghuni yang beragama Islam sebelum mendapatkan pembinaan dan hak-hak lainnya selama menjalani masa pidana.

Kontributor : Eko Nugroho

Sabtu, 18 April 2015

Bupati Tegal Lantik Pejabat Barunya, di Lapas Slawi

SLAWI-Lembaga Pemasyarakatan sebagai lembaga pembinaan, posisinya memegang peranan yang strategis dalam merealisasikan tujuan akhir dari Sistem Peradilan Pidana (SPP), yaitu rehabilitasi dan resosialisasi pelanggar hukum, bahkan sampai pada penanggulangan kejahatan (supresion of crime). Posisi strategis inilah yang mendasari Enthus Susmono, Bupati Tegal, untuk menyelenggarakan acara pelantikan pejabat eselon II di jajaran Pemerintah Kabupaten Tegal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi, Jumat (17/04) kemarin. Enthus yang notabene adalah "alumnus" dari Lapas Slawi (narapidana kasus pencemaran nama baik tahun 2008) menjadikan Lapas sebagai lokasi pelantikan agar memberikan awareness bagi para pejabat untuk tidak menyalahgunakan kewenangannya sehingga membawanya masuk ke dalam Lapas.

Ada 4 (empat) pejabat eselon II yang dilantik pada kesempatan tersebut, mereka adalah Drs. Edi Budiyanto, M.Pd.dilantik sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal, Bambang Kusnandar Aribawa, SP., M.Si. dilantik sebagai Inspektur Kabupaten Tegal, Dra. Nurhayati, MM. dilantik sebagai Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tegal, dan Drs. M. Berlian Adjie, MM. yang dilantik sebagai Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Pasar Kabupaten Tegal. Keempatnya dilantik setelah berhasil meraih nilai tertinggi dalam seleksi lelang jabatan yang diadakan oleh Pemkab Tegal beberapa waktu lalu. Kepada para pegawai di jajarannya Enthus membagi pengalaman selama "mengenyam" pembinaan di dalam Lapas bahwasanya kehidupan di Lapas Slawi itu berat, aturan ketat dan tidak bisa menikmati kebebasan seperti ketika di luar. "Pokoknya jangan pernah sekali-sekali untuk melewati pintu ini (menunjuk pintu masuk utama Lapas) yang disebabkan oleh kesalahan yang bapak ibu lakukan, ke depan saya berharap ada one institution, one innovation, harus ada inovasi dari setiap institusi di Kabupaten Tegal" tegas Enthus.

Di akhir acara Kalapas Slawi, Yan Rusmanto mengadakan pertemuan singkat dengan Bupati, Wakil Bupati,  Sekda Kabupaten Tegal, Pimpinan DPRD Kab. Tegal dan beberapa anggota Forkopimda Kab. Tegal di ruangannya. Dalam pertemuan tersebut, selain membahas tentang serba serbi penghuni Lapas, Kalapas juga melaporkan progres dari kegiatan pembinaan kerohanian yang berorientasi pondok pesantren di Lapas Slawi yang beberapa waktu lalu telah mendapatkan bantuan sarana dan prasarana dari Pemkab Tegal melalui Wakil Bupati Tegal. "Kerjasama dan sinergi yang baik semoga terus berkesinambungan sehingga pembinaan di Lapas terhadap warga Kabupaten Tegal yang ada di dalam dapat menjadi semakin baik" sambung Yan Rusmanto.


Kontributor : Eko Nugroho




Jumat, 13 Februari 2015

Usai Rafting, Petugas Lebih Fresh, Kinerja Semakin Yes

SLAWI-Rutinitas kerja yang selalu menuntut para petugas lapas untuk senantiasa fokus, konsentrasi penuh dalam melaksanakan tupoksinya yang cenderung monoton, bukan tidak mungkin akan berdampak terhadap timbulnya kejenuhan dan kualitas kinerja yang menurun. Bila hal ini tidak disikapi dengan baik, bisa jadi akan diikuti dengan melemahnya kualitas pengamanan dan pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan. Merespons hal tersebut, Lapas Slawi menggelar kegiatan outbond rafting bagi para petugasnya guna tetap mempertahankan kualitas kinerja dan pelayanannya. Outbond rafting tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu dan Senin (7-9/02/2015) di Sungai Rompang, Randudongkal, Pemalang. Penyelenggaraan dibagi dalam dua sesi dengan maksud agar seluruh petugas (54 orang) dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan outbond rafting ini merupakan salah satu agenda pembinaan pegawai yang diprogramkan oleh Sub Bagian Tata Usaha. Dipilihnya rafting karena kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih fisik dan mental para petugas. Dari segi fisik, rafting dapat melatih fleksibilatas tubuh, meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas jantung dan paru-paru. Secara psikis rekreasi yang dibalut dengan tantangan yang memacu adrenalin dapat menambah kualitas mental untuk semakin siap menghadapi segala situasi dan resiko pekerjaan. Kekompakan dan kerjasama tim juga mutlak diperlukan dalam rafting, yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap semakin solidnya korps Lapas Slawi.



Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, yang turut serta berpacu dengan derasnya arus Sungai Rompang, sangat excited terhadap kegiatan ini. "Luar biasa, fisik dan mental kita benar-benar diuji disini. Saya sangat mengapresiasi semangat para pegawai yang sangat maksimal, dan antusias mengikuti kegiatan ini. Semoga dari kegiatan rafting ini kita bisa petik hal-hal positif yang bermanfaat bagi organisasi" terang Yan Rusmanto.


Kasubbag TU, Ary Heryanto Putro, selaku inisiator sekaligus ketua penyelenggara dari kegiatan rafting ini mengaku puas terhadap berjalan baiknya rangkaian kegiatan. "Lancar dan aman, itu yang kita harapkan dan alhamdulillah tercapai. Tidak ada insiden yang fatal, hanya sedikit lecet dan memar itu wajar biar ada kenangan yang membekas. Semoga seusai ikut rafting ini semua petugas bisa lebih fresh dan kinerja semakin yes.


Kontributor : Eko Nugroho

Minggu, 11 Januari 2015

Kakanwil Jateng, Sidak di Lapas Slawi


SLAWI-Apel petugas Lapas Slawi pada Sabtu pagi (10/01/2015) terasa beda dan menjadi sangat istimewa karena Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Bapak Asminan Mirza Zulkarnain, hadir memimpin jalannya apel. Kunjungan Kakanwil yang tanpa pemberitahuan sebelumnya ini merupakan kunjungan pertama kalinya di Lapas Slawi semenjak beliau memimpin Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah kurang lebih 4 bulan belakangan. Selama kunjungan yang boleh disebut inspeksi mendadak ini, selain memimpin dan memberikan arahan kepada para petugas, Kakanwil juga menyempatkan diri untuk secara random mengunjungi beberapa kamar hunian para warga binaan dan diakhiri dengan menyampaikan himbauan kepada warga binaan melalui Lapas Media, radio internal yang meruapakan sarana hiburan dan informasi utama para warga binaan di Lapas Slawi.

Dalam "siarannya" di Lapas Media, Pak Mirza, demikian beliau akrab disapa, memperkenalkan diri sebagai seorang putera Pantura, dimana ibunya adalah asli Balapulang (sebuah kecamatan di Kabupaten Tegal) dan ayahnya asli Pemalang, serta menjalani masa kecilnya di Pekalongan sehingga beliau sudah akrab dengan Slawi dengan segala karakteristiknya. Kemudian beliau juga menyatakan kesediaannya untuk semaksimal mungkin membantu seluruh kepentingan di Lapas Slawi. "Program kegiatan di Lapas Slawi sudah ter-sistem dengan baik, baik bagi petugas maupun penghuni. Termasuk progam pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian, pelayanan dan lain sebagainya semua sudah tersusun dengan baik untuk itu saya menghimbau seluruh warga binaan dapat mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku di Lapas Slawi" jelas Pak Mirza. Pada kesempatan yang sama beliau juga berharap peran aktif dari warga binaan dalam rangka memunculkan inovasi-inovasi kreatif bagi Lapas Slawi, yang dalam hal ini dapat menyampaikan aspirasinya melalui mekanisme "wali blok" yang sudah berfungsi aktif. Kakanwil juga mempersilakan para warga binaan untuk memanfaatkan fasilitas sarana aduan yang ada, dengan catatan harus menyampaikan aduan yang proporsional tidak bersifat provokatif dan destruktif. Di penghujung siaran yang berdurasi sekitar 20 menit itu, Kakanwil menegaskan pentingnya komunikasi dengan petugas untuk solusi atas setiap permasalahan yang muncul di antara warga binaan.

Kunjungan singkat yang penuh makna. Sifatnya mendadak sehingga tidak ada persiapan seremonial bagi kunjungan Kakanwil kali ini. Namun dengan begitu, inilah wajah asli Lapas Slawi yang tanpa "make up" tapi tetap bisa sedap dipandang. Arahan dan petunjuk Kakanwil akan menjadi motivasi bagi Lapas Slawi untuk berbuat lebih baik lagi bagi organisasi, bagi Kementerian Hukum dan HAM, dan bagi Indonesia.


Kontributor : Eko Nugroho



Selasa, 06 Januari 2015

Menyambut Tahun Baru dengan "Happy Family Day" di Lapas Slawi

SLAWI-Momen akhir tahun bagi sebagian besar orang merupakan saat yang tepat untuk dijadikan sebagai momentum refleksi dan introspeksi diri. Dalam kondisi ini peran dan kehadiran orang-orang terdekat sangatlah penting, mengingat peran keluarga dan orang-orang terdekat sangatlah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Selain itu momen akhir tahun juga biasa digunakan sebagai masa menyusun resolusi terbaik yang akan berusaha dicapai ke depannya. Demikian juga dengan warga binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan, adanya kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga di momen penghujung tahun guna refleksi, introspeksi, serta memberi motivasi sangatlah diperlukan. Berangkat dari pemikiran ini maka Lapas Slawi menyelenggarakan Happy Family Day (HFD) yang kedua pada tahun 2014 (HFD pertama dilaksanakan pada bulan April) pada hari Rabu, 31 Desember 2014. Acara digelar mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Happy Family Day merupakan sebuah acara dengan konsep kunjungan bagi warga binaan yang diintegrasikan dengan penampilan dari hasil program-program pembinaan yang ada di Lapas Slawi. Mengambil tempat di Aula DR Saharjo, Lapas Slawi, HFD dalam rangka menyongsong tahun baru ini menampilkan di antaranya seni karawitan yang dengan syahdu menghibur seluruh WBP yang ada dan menyambut kehadiran para pengunjung yang hadir. Selanjutnya musik marawis disajikan oleh para santri Ponpes At Taubah yang juga mendapatkan sambutan meriah dari yang hadir di aula Lapas Slawi. Parade band bentuk kreativitas bermusik WBP menjadi sajian selanjutnya yang mangajak para hadirin untuk bernyanyi dan bergembira bersama di penghujung 2014 ini. Di penghujung acara, seperti biasa, penampilan Opera Pan Jera selalu menjadi magnet tersendiri untuk menarik perhatian hadirin dengan guyonan-nya yang khas serta pesan-pesan moralnya yang inspiratif. Selain seni pertunjukan, HFD kali ini juga memamerkan hasil kerajinan tangan para WBP yang tentunya juga mengundang atensi para hadirin.

Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, selaku penanggung jawab serta inisiator kegiatan ini berharap dengan adanya kegiatan ini maka interaksi dan ikatan batin antara para WBP dengan keluarga tetap terbangun dengan baik sehingga bermanfaat untuk menyusun masa depan yang lebih tertata. "Kita ingin memberikan momen yang berkualitas bagi WBP, sehingga masa-masa selama di Lembaga Pemasyarakatan ini benar-benar bermanfaat untuk membangun pribadi yang lebih baik ke depannya" sambung Yan Rusmanto. 

Tanggapan postif juga muncul baik dari warga binaan maupun para anggota keluarga yang hadir. Mayoritas warga binaan sepakat bahwasanya kegiatan seperti Happy Family Day ini sangat mereka perlukan dalam rangka tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga. Sedangkan dari pihak keluarga yang dimintai pendapatnya juga memberikan jawaban yang nyaris sama, mereka sangat menikmati dan memanfaatkan konsep kunjungan yang interaktif dan menghibur ini. "Bisa duduk dan ngobrol bersama dalam waktu yang relatif lama, itu yang istimewa menurut saya Pak" ungkap seorang Bapak yang mengunjungi putranya. "Makasih ya Pak, Opera-nya itu bagus kami seneng, terima kasih..." demikian disampaikan serombongan ibu-ibu yang mengunjungi kerabatnya dengan wajah berseri.

Selamat tahun baru 2015.


Kontributor : Eko Nugroho