counter

Minggu, 11 Januari 2015

Kakanwil Jateng, Sidak di Lapas Slawi


SLAWI-Apel petugas Lapas Slawi pada Sabtu pagi (10/01/2015) terasa beda dan menjadi sangat istimewa karena Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Bapak Asminan Mirza Zulkarnain, hadir memimpin jalannya apel. Kunjungan Kakanwil yang tanpa pemberitahuan sebelumnya ini merupakan kunjungan pertama kalinya di Lapas Slawi semenjak beliau memimpin Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah kurang lebih 4 bulan belakangan. Selama kunjungan yang boleh disebut inspeksi mendadak ini, selain memimpin dan memberikan arahan kepada para petugas, Kakanwil juga menyempatkan diri untuk secara random mengunjungi beberapa kamar hunian para warga binaan dan diakhiri dengan menyampaikan himbauan kepada warga binaan melalui Lapas Media, radio internal yang meruapakan sarana hiburan dan informasi utama para warga binaan di Lapas Slawi.

Dalam "siarannya" di Lapas Media, Pak Mirza, demikian beliau akrab disapa, memperkenalkan diri sebagai seorang putera Pantura, dimana ibunya adalah asli Balapulang (sebuah kecamatan di Kabupaten Tegal) dan ayahnya asli Pemalang, serta menjalani masa kecilnya di Pekalongan sehingga beliau sudah akrab dengan Slawi dengan segala karakteristiknya. Kemudian beliau juga menyatakan kesediaannya untuk semaksimal mungkin membantu seluruh kepentingan di Lapas Slawi. "Program kegiatan di Lapas Slawi sudah ter-sistem dengan baik, baik bagi petugas maupun penghuni. Termasuk progam pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian, pelayanan dan lain sebagainya semua sudah tersusun dengan baik untuk itu saya menghimbau seluruh warga binaan dapat mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku di Lapas Slawi" jelas Pak Mirza. Pada kesempatan yang sama beliau juga berharap peran aktif dari warga binaan dalam rangka memunculkan inovasi-inovasi kreatif bagi Lapas Slawi, yang dalam hal ini dapat menyampaikan aspirasinya melalui mekanisme "wali blok" yang sudah berfungsi aktif. Kakanwil juga mempersilakan para warga binaan untuk memanfaatkan fasilitas sarana aduan yang ada, dengan catatan harus menyampaikan aduan yang proporsional tidak bersifat provokatif dan destruktif. Di penghujung siaran yang berdurasi sekitar 20 menit itu, Kakanwil menegaskan pentingnya komunikasi dengan petugas untuk solusi atas setiap permasalahan yang muncul di antara warga binaan.

Kunjungan singkat yang penuh makna. Sifatnya mendadak sehingga tidak ada persiapan seremonial bagi kunjungan Kakanwil kali ini. Namun dengan begitu, inilah wajah asli Lapas Slawi yang tanpa "make up" tapi tetap bisa sedap dipandang. Arahan dan petunjuk Kakanwil akan menjadi motivasi bagi Lapas Slawi untuk berbuat lebih baik lagi bagi organisasi, bagi Kementerian Hukum dan HAM, dan bagi Indonesia.


Kontributor : Eko Nugroho



Tidak ada komentar:

Posting Komentar