counter

Senin, 23 Juni 2014

Lapas Penuh Canda, Berkat Opera Pan Jera

SLAWI - "Bagaimanakah kelanjutan nasib Bejo di ibu kota, apakah dia akan benar-benar bejo seperti namanya atau malah akan terjebak dalam pergaulan dan pergalauan bebas Jakarta, jangan kemana-mana, karena di kamar juga ga ada apa-apa, simak kelanjutannya hanya di Opera Pan Jeraa..........yaaaa eeee" demikian seru sang dalang. Monolog seperti ini memang akrab kita dengar dari mulut pelawak Parto ketika menjadi dalang di acara komedi Opera Van Java (OVJ) di salah satu stasiun TV swasta nasional, tapi kali ini kita tidak sedang membahas acara tersebut, ini adalah salah satu contoh monolog dalang Opera Pan Jera (OPJ) ketika sedang mementaskan show rutinnya yang biasa digelar setiap hari Sabtu atau ketika ada acara-acara kedinasan lainnya di Aula DR Sahardjo Lapas Slawi. 

Opera Pan Jera, (pan jera dalam bahasa Tegal bermakna ingin tobat) merupakan salah satu kreasi warga binaan Lapas Slawi di bidang seni. Ide yang muncul dari warga binaan direspons positif, difasilitasi dan diberikan pembinaan oleh institusi Lapas Slawi, sehingga melahirkan sebuah seni pementasan yang menarik untuk dijadikan tontonan dan layak untuk dijadikan tuntunan bagi warga binaan. Bermaterikan 70% unsur komedi dan selebihnya berupa pesan-pesan, dan himbauan positif OPJ merupakan salah satu media efektif untuk menjaga kondusifnya situasi di Lapas Slawi. Dengan mengadopsi format dari OVJ yang tayang di TV, OPJ dapat menjadi ajang memunculkan kreativitas dan inovasi dari warga binaan sekaligus hiburan segar di dalam panas dan sesaknya tembok penjara.

Kalapas Slawi, Yan Rusmanto, Bc.IP, S.Sos, M.Si menilai adanya Opera Pan Jera ini adalah wujud nyata dari program pembinaan yang bersinergi. "Ini adalah bukti kalau warga binaan juga mempunyai potensi, punya kreativitas, jadi sebagai sebuah institusi yang bertugas memberi pembinaan, kita berkewajiban memaksimalkan itu semua " tambah beliau. Dengan melibatkan puluhan warga binaan baik sebagai "wayang-wayang", musisi, tim kreatif ataupun crew, OPJ ini menegaskan jika kekompakan antar sesama WBP di Lapas Slawi sangat kuat. Melalui persiapan yang tidak sebentar, mulai dari pembuatan cerita, latihan peran, pembuatan setting dan lain sebagainya nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan tertanam kuat dalam diri WBP.

Sejauh ini Opera Pan Jera sudah dipentaskan beberapa kali di Lapas Slawi, di antaranya adalah ketika Upacara Pemberian Remisi, 17 Agustus 2013 dan Upacara Sertijab Kalapas Slawi, Januari 2014 dimana di kedua acara tersebut Opera Pan Jera WBP Lapas Slawi berkesempatan disaksikan oleh Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM RI Jawa Tengah, Rinto Hakim, SH, MH dan juga Bupati Tegal, Enthus Susmono, Ph.D. Dalam sebuah kesempatan Bupati Tegal mengungkapkan ketertarikannya terhadap OPJ ini dan bahkan berkeinginan untuk dapat memfasilitasi OPJ untuk tampil di salah satu spot terbuka di Kabupaten Tegal. 

Lapas boleh diidentikkan dengan keras, garang, galak dan lain sebagainya. Namun, dengan adanya Opera Pan Jera ini, Lapas Slawi berusaha menjadi tempat yang lebih bersahabat, nyaman dan penuh canda tawa sehingga program pembinaan yang dijalankan dapat berjalan dengan lebih baik dan output-nya dapat membentuk pribadi yang jauh lebih baik dan diterima oleh masyarakat. (Eko Nugroho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar