counter

Senin, 09 Juni 2014

Mount Trekking, Membangun Solidaritas dan Character Building Ala Lapas Slawi

      
   Slawi-Sebagai petugas pemasyarakatan, mutlak kiranya untuk mempunyai jiwa korsa dan solidaritas yang kuat antar sesama rekan kerja. Beberapa insiden yang terjadi belakangan di beberapa Lapas/Rutan dari se-antero Indonesia menjadi bukti bahwa kebutuhan institusi Pemasyarakatan akan petugas yang mampu menjaga kebersamaan dan selalu bertindak sesuai prinsip pemasyarakatan mutlak harus dipenuhi adanya. Merespons hal ini Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi mengaktifkan kegiatan mount trekking (pendakian gunung) yang diikuti oleh petugas Lapas Slawi sebagai media pembentukan karakter, membangun solidaritas dan jiwa korsa. Sejauh ini sudah dua kali diadakan kegiatan mount trekking, yakni ke Gunung Lawu (18-19 April 2014) dan Gunung Sindoro (31 Mei-1 Juni 2014).
        
Kegiatan mount trekking bagi petugas Lapas Slawi diprakarsai oleh Kasubbag TU, Ary Heryanto Putro, SH, M.Si yang bermaksud memberikan pembinaan kepada petugas dalam format yang lebih nyata sekaligus menjadi sarana refreshing terhadap rutinitas kerja yang dijalani setiap hari. Berdasar studi yang dilakukan oleh Families and Work Institute (Amerika) sebuah kegiatan refreshing mempunyai beberapa manfaat, di antaranya : dapat meningkatkan memori, meningkatkan kreativitas, dan mempertajam konsentrasi. Dampak-dampak positif inilah yang diharapkan mampu terwujud dalam diri para petugas dalam tugasnya sekembali dari kegiatan mount trekking ini.

    
 Antusias dari para petugas Lapas Slawi dalam mengikuti kegiatan mount trekking ini cukup tinggi, dari 5 (lima) orang peserta (yakni Ary Heryanto P, Kukuh Setiawan, Ari Wibowo S, Shauma Ghafar Manan dan Eko Nugroho) pada pendakian pertama ke Gunung Lawu, bertambah menjadi 7 (tujuh) orang (yakni Ary Heryanto P, Kukuh Setiawan, Imam Mujahidin, Rofiq Anwar, Ary Yulianto, Ari Wibowo S, dan Eko Nugroho) pada pendakian kedua ke Gunung Sindoro. Mengingat kegiatan ini memakan cukup banyak waktu, maka keterbatasan akan waktu libur menjadi hal yang wajib dipertimbangkan.


     
Kesederhanaan ketika berbagi menu makan seadanya, kebersamaan ketika tanpa memandang jabatan tidur dalam satu tenda, kepedulian ketika harus memberikan bantuan dan motivasi mencapai puncak tertinggi, serta kekompakan ketika menjalani susah senang dan panas dingin bersama selama kegiatan pendakian, diharapkan mampu terwujud pula dalam keseharian saat menjalankan tugasnya di institusi Lapas Slawi. Ke depan, kegiatan mount trekking ini akan terus diagendakan (dengan pertimbangan jadwal libur tentunya) sebagai salah satu upaya membangun solidaritas yang semakin baik di antara petugas, serta character building demi terwujudnya karakter petugas pemasyarakatan yang senantiasa sanggup bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas. (Eko Nugroho)


4 komentar: